Tuesday 23 January 2018

Apa Kau akan Menyerah pada Rasa Takut ?

Di suatu malam yang sepi, angin bertiup perlahan. Memberi kesejukan dan sedikit rasa dingin.

Seorang gadis meringkuk di dalam kamarnya. Ia diam namun pikirannya berlalu lalang dengan berbagai macam hal.

"Kau kenapa?", tanya cermin yang kaku. "Aku takut", jawab sang gadis. "Apa yang kau takutkan?" cermin itu begitu penasaran. "Aku takut dengan makhluk-makhluk yang ada di luar kamar ini", ungkap sang gadis.

"Makhluk seperti apa yang membuatmu begitu ketakutan?" cermin kembali bertanya. "Aku takut dengan jin yang memiliki rupa sangat menakutkan itu." Si gadis menjelaskan.

Cermin kembali bertanya, "Hanya itu?" Si gadis menggeleng, "Aku takut jika aku gagal setelah memutuskan sesuatu, aku takut keluar dari zona aman ini, apakah aku akan baik-baik saja? aku takut jika orang-orang mencela kelemahanku, aku takut dengan kecoa, aku takut cicak, ulat, bla bla bla bla...." Gadis itu terus berbicara panjang lebar tentang rasa takutnya pada banyak hal.

"Kau tak takut pada Tuhan yang memegang kehidupan & kematianmu?" timpal si cermin. Sang gadis mengangguk, "Iya, aku juga takut pada-Nya".

Cermin berbicara dengan nada mengasihani gadis itu, "Kalau kau begitu takut, apa kau akan menyerah untuk hidup? Apa kau mau mati saja? Iya, begitu saja. Kalau mati, kau tidak akan merasa ketakutan lagi."

Sang gadis tertegun. Ia tidak begitu berani untuk memilih kematian atas jawaban ketakutannya. "Ya, tidak begitu juga. Aku belum mau mati. Aku pengecut ya?" Jawab si gadis setengah menangis.

Cermin menenangkannya. "Takut adalah hal yang wajar. Tuhan memang mengkaruniakan rasa takut pada manusia dan semua makhluk-Nya."

Cermin melanjutkan, "Jika kau tidak ingin takut, berhentilah berpikir, tutup telingamu rapat-rapat, jangan melihat apa yang kau tidak ingin kau lihat. Acuhkan saja semua itu. Kau tidak bisa berhenti hidup hanya karena takut bahkan ketika seisi dunia ini menginginkan dirimu menghilang dan mati. Hidup & berjuanglah. Bodoh sekali jika kau memutuskan untuk mengakhiri hidupmu hanya karena kau takut. Nah, jika kau takut dan tidak berani keluar dari kamar ini, ambillah pisau, arahkan ke lehermu,dan tanyakan pada dirimu, apakah kau sudah lelah dengan rasa takut ini ? apa kau mau menyerah & mati saja?"

Si gadis pengecut itu langsung memecahkan cermin yang tidak berhenti bicara itu dengan melemparkan kursi di dekatnya.

Ia mengambil pecahan kaca dan menggores tangannya. Ia tidak mati seketika itu. Gadis itu menangis karena rasa sakit di tangannya. Ia membuang pecahan kaca itu sejauh-jauhnya. "Sakiiiit sekali, huhuhuhuuhu" Isak tangisnya keras sekali.

Dalam waktu sekejap, keinginan seseorang untuk hidup lebih besar saat dirinya menghadapi detik-detik kematian. Rasa untuk hiduplah yang akan mengalahkan rasa takut.

Gadis itu memikirkan kata-kata sang cermin. Tiap kali ia takut, ia akan berhenti memikirkan hal-hal yang membuatnya takut. Gadis itu tetap takut pada banyak hal tapi ia memutuskan untuk menghadapi ketakutannya.

-Hei, apa kalian punya rasa takut pada sesuatu juga ? apa karena kalian takut, kalian akan terus mengurung diri dan bahkan hidup?--

No comments:

Post a Comment